“Makin dekat, Tuhan, kepadaMu;
walaupun saliblah mengangkatku,
inilah laguku: Dekat kepadaMu;
makin dekat, Tuhan, kepadaMu…….”
Hampir semua orang Kristen mengenal lagu ini, walaupun tidak hafal lagunya namun pasti akan mengetahuinya ketika mendengar nada lagu ini dimainkan. Bahkan lagu ini sering kali dipakai sebagai soundtrack film-film besar, dan salah satunya adalah film Titanic. Banyak lagu rohani besar yang dikarang oleh wanita. Tetapi lagu ini akan disoroti "Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita"...menurut pandangan banyak orang.
Syair: Nearer, My God, to Thee, Sarah F. Adams 1841,
berdasarkan Kejadian 28:10-22.
terj. E.L. Pohan Shn. 1972.
Lagu: Lowell Mason 1856
Klik DISINI untuk mendownload & mendengar lagu ini.
Siapakah wanita yang karangannya diberi kehormatan yang demikian?
Nama pengarang itu ialah Sarah Flower Adams. Ia dilahirkan di negeri Inggris pada tahun 1805. Ayahnya seorang penerbit surat kabar yang sering membela hak-hak rakyat terhadap kaum penindas. Pernah ayahnya dipenjarakan oleh sebab ia berani menerbitkan kritik terhadap seorang pejabat tinggi.
Maka tidak mengherankan bila sebagai gadis si Sarah juga menaruh perhatian akan hak-hak asasi manusia. Pada umur masih muda ia mulai mengarang baik prosa maupun puisi. Karangan-karangannya itu dimuat dalam suatu suatu kabar yang memperjuangkan kebebasan pers, martabat kaum wanita, dan cita-cita tinggi yang sejenis.
Ada juga seorang insinyur sipil yang menyumbangkan karangannya kepada surat kabar tersebut. Namanya William B. Adams. Ia mulai bersahabat dengan Sarah Flower yang pandai mengarang itu, dan pada tahun 1834 mereka pun menikah.
Sudah lama Sarah Flower Adams bercita-cita menjadi seorang pelaku sandiwara. Baru setelah menikah, atas dorongan suaminya ia berkesempatan melakukan hal itu. Pada tahun 1837 ia muncul di panggung dengan memainkan peranan utama dalam salah satu drama luhur karangan Shakespeare.
Tetapi karier Sarah Adams dalam bidang seni drama cepat berakhir. Ketika ia masih kecil, ibunya meninggal akibat tebese. Adiknya menderita penyakit yang sama. Dan sekarang Sarah sendiri menemukan bahwa kesehatannya tidak mengizinkan dia terus mengeluarkan tenaga untuk menjadi seorang pelaku sandiwara.
Kalau seni drama tertutup baginya, seni puisi masih terbuka. Sekali lagi Ny. Adams mulai menulis syair. Ia bahkan menjadi agak tenar karena mengarang sebuah syair yang panjang tentang seorang Kristen yang mati syahid pada abad ketiga.
Sarah Adams juga mengarang kata-kata untuk nyanyian pujian. Sering ia mempelajari Alkitab untuk mendapatkan buah pikiran baru. Pada suatu hari ia tertarik akan cerita Yakub dalam Kitab Kejadian pasal 28. Ia membaca tentang masa hidup Yakub yang serba sulit. Tentu Yakub merasa sedih dan kuatir, karena ia terpaksa meninggalkan rumah dan melarikan diri dari kakaknya yang cemburuan. Di Betel Yakub tidur dengan berbantalkan batu. Di situ pun ia bermimpi tentang suatu tangga ke surga, dan para malaikat Allah yang turun naik di atasnya. Sadarlah dia bahwa Tuhan masih dekat padanya, sama seperti dahulu di rumah orang tuanya.
Dengan diilhami cerita Alkitab itu, Sarah Flower Adams menulis suatu nyanyian rohani yang telah menjadi lagu pilihan umat Kristen di seluruh dunia. Kebanyakan orang belum insaf bahwa sedikit sekali nyanyian rohani dewasa ini yang masih tetap persis seperti pada waktu ditulis semula. Hampir semuanya telah mengalami perubahan dan perbaikan sepanjang abad. Kadang-kadang ada kata-kata yang diganti sana sini; kadang-kadang ada satu baris ataupun satu bait yang diganti atau dibuang.
Lain halnya dengan syair karangan Sarah Flower Adams. Dalam bahasa aslinya, karangan yang dimuat dalam buku-buku terbitan masa kini itu persis sama seperti yang mula-mula ditulis satu setengah abad yang lalu. Tidak sepatah kata pun yang diubah; syairnya masih utuh. Bukankah hal itu turut memperkuat pendapat banyak orang tentang "Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita"?
Pada tahun 1841, gembala sidang dari jemaat tempat Sarah F. Adams menjadi anggota gereja hendak menerbitkan sebuah buku nyanyian pujian. Tigabelas lagu pilihan yang dikumpulkannya dalam terbitan itu adalah hasil karya Ny. Adams. Termasuk juga beberapa lagu rohani yang dikarang oleh adiknya Eliza.
Kedua wanita bersaudara yang berbakat itu sering dikunjungi oleh pengarang terkenal, yang ingin membicarakan hal-hal rohani dengan mereka. Tetapi penyakit Eliza makin lama makin parah, sehingga kakaknya Sarah harus menghabiskan banyak waktu untuk merawat dia.
Eliza meninggal pada tahun 1844. Dan--seperti yang sudah dikuatirkannya sejak lama--kakaknya Sarah juga kena penyakit tebese yang sangat ditakuti itu. Ia sendiri meninggal dunia empat tahun kemudian, pads tahun 1848.
Banyak sekali cerita yang telah dikisahkan sebagai bukti bahwa hasil karya Sarah Flower Adams itu layak disebut "Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita." Hanya satu di antaranya akan dikutip di sini.
Dalam tahun-tahun 1960an, seluruh dunia terkejut atas pembunuhan orang-orang Amerika yang besar, seperti Presiden John F. Kennedy, Senator Robert F. Kennedy, dan Dr. Martin Luther King. Sama juga, pada tahun 1901 seluruh Amerika Serikat terkejut atas pembunuhan Presiden William McKinley.
Setelah ia ditembak oleh si pembunuh itu, Presiden McKinley cepat menghadapi ajalnya. Sesaat sebelum nafasnya yang penghabisan, ia masih sempat bergumam kata-kata dari bait pertama "Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita."
Pada saat almarhum Presiden McKinley akan dikebumikan, semua gereja di seluruh Amerika membuka pintunya. Lonceng-lonceng dibunyikan. Lalu lintas berhenti di jalan. Para petani berdiri diam sejenak di samping bajak. Para pekerja menghentikan mesin di pabrik.
Sebagian orang dengan tenang berdoa dalam hati. Yang lainnya berdoa dengan suara keras. Yang lain lagi menyanyikan lagu rohani kesayangan almarhum Presiden McKinley, yang masih sempat dikutipnya menjelang ajalnya.
Siapakah pencipta musik yang selalu terdengar kalau umat Kristen sedang menyanyikan "Lagu Rohani Terbesar Karangan Wanita" itu?
Nama pengarang itu adalah Lowell Mason (1792-1872), seorang musikus Amerika. Berkat usaha Lowell Mason dan kawan-kawan seperjuangannya, pada masa kini musik menempati kedudukan yang tinggi di tanah airnya, baik di gereja maupun di sekolah. Dialah salah seorang pendiri dan penegak kedudukan musik di Amerika itu.
Pada tahun 1856 Lowell Mason telah menjadi seorang musikus yang terkenal. Dua redaktur buku musik ingin memuat sebuah nyanyian pujian hasil karya Sarah F. Adams (yang sudah meninggal delapan tahun sebelumnya). Maka mereka minta dengan sangat supaya Dr. Mason mengarang sebuah melodi untuk kata-kata tersebut.
Lowell Mason merasa agak bingung pada saat ia membaca syair rohani tentang pengalaman Yakub dahulu kala itu. Sistim sanjaknya lain daripada yang lain; tentu saja lagu biasa tak mungkin diterapkan dengan puisi yang kurang biasa itu.
Pada suatu malam beberapa waktu kemudian, Dr. Mason sudah berbaring di atas tempat tidurnya. Tetapi ia belum dapat tidur. Matanya terbuka, tetapi tak dapat melihat apa-apa karena gelap. Terus-menerus ia masih memikirkan syair karangan Sarah F. Adams. Not demi not mulai memasuki pikirannya. Dan pada keesokan harinya ia sudah dapat mencatat secara lengkap melodi yang muncul di tengah malam itu.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1859, terbitlah buku lagu pilihan yang diredaksikan oleh kedua kawan Lowell Mason tadi. Syair dan lagu yang untuk pertama kali dijodohkan dalam buku tersebut, kini dinyanyikan di seluruh dunia.
0 komentar:
Posting Komentar